Minggu, 10 Oktober 2010

PSI


PENGANTAR STUDI ISLAM
01
01-10-2010

            Kurang lebih sejak 14 abad yang lalu Islam telah diperkenalkan dan diproklamirkan oleh pembawa ajarannya. Semenjak itu pula kejayaan, kemunduran, kebangkitan, keemasan, dan keterpurukan telah dilewatinya. Sejaln dengan hal itu, perkembangan keilmuan dalam Islam pun juga telah melewati beberapa gelombang.
1. Gelombang Pengetahuan
Pada tahun-tahun pertama, keilmuan dala Islam adalah hanya berputar pada masalah klarifikasi dan tadwin (kodifikasi) dasar pengetahuan Islam, diantaranya adalah Al-Qur'an, Al-Hadits, Periwayatan Hadits, Sanad Hadits, dan Matan Hadits
2. Gelombang Ulumuddin
Istilah Ulumuddin dikembangkan oleh Al-Ghazali, pengertian Ulumuddin sendiri adalah ilmu tentang Islam, dari Islam, dan untuk Islam sendri. Bisa diartikan juga bahwa Ulumuddin itu berkonsep pada: mendekatkan pada apa yang akan terjadi. Sebagai contohnya adalah alam, ya'ni selain natural alam ada sesuatu yang gaib yang tersimpan dibaliknya, yaitu supranatural (kekuatan Tuhan).
3. Gelombang Orientalis
Yaitu studi tentang dunia timur (Islam) dari Islam namun untuk dunia barat. Orientalis sendiri mulai berkembang pada abad ke 19, dan saat ini Orientalis difungsikan sebagai pembangun komunikasi lintas peradaban.
4. Gelombang Studi Islam (dirasah Islamiyyah)
Yaitu mempelajari ilmu tentang Islam dengan menggunakan kacamata ilmiyah/modern. Sebagai contohnya adalah mengkaji hasiat madu yang menurut Rasulullah (dalam sebuah haditsnya) sangat bermanfaat dengan memakai sudut pandang ilmu modern.
Studi Islam mempunyai 3 sifat, yaitu; - Rasional (akal)
 - Empiris (indra/faktual)
 -Sistematis

02
04-10-2010

            Kembali pada pembahasan nomor 2 yaitu gelombang Ulumuddin. Sebagaimana studi Islam, keilmuan ulumuddin itu juga mempunyai 3 sifat, yaitu rasionalis, empiris, dan intuisi. Intuisi disebut juga dengan irfani, yaitu pendekatan yang bersumber pada ilham, irfani dikenal juga dengan istilah tasawuf.
            Dalam Ulumuddin ini dibahas beberapa keilmuan dalam lingkup dunia Islam. Untuk lebih jelasnya lihat pada pada pemetaan ini.
Ulumudin -- Ushul -- Fiqh (ilmu hukum)
 -- Kalam (ilmu identitas)
 -- Tasawuf (etika)

-- Furu' -- tajwid
                            -- Nahwu
-- Shorof
-- balaghah, dll.

           Ushul adalah hasil pemahaman terhadap Nash, sedangkan furu' adalah alat bantu untuk mendapatkan hasil pemahaman yang tepat
dari Nash. Ushul mempunyai tiga pembagian, yaitu fiqh, kalam, dan tasawuf.
           Fiqh adalah ilmu tentang hukum Islam yang bersumberkan dari Qur'an, Sunnah, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW. Dalam Islam terdapat empat imam madzhab yang diakui keberadaannya. yaitu Imam Maliki, Imam Abu Hanifah, Imam Syafi'i, dan Imam Hanbali. Steiap dari mereka mempunyai tiikal tersendiri. Imam Maliki bertipe spekulatif, Imam Abu Hanifah yang berasal dari kufah (daerah ahlu ra'yi) lebih condong pada rasionalitas atau pemikiran, Imam Syafi'i yang bertipe empiris atau qiyasiy dan Imam Hanbali yang tekstualis.
           Ilmu Kalam bisa diartikan sebagai ilmu identitas ataupun ilmu politik. Ilmu Kalam muncul semenjak peristiwa perseteruan antara kubu pembela sayyidina 'Ali dan kubu Mu'awiyah yang terkenal dalam politik perang sifin. Ilmu kalammembuat polemik politik yang tak berkesudahan,namun dengan ilmu kalam juga akan lebih memantapkan hati pada akidah Islam.

03
08-10-2010

" Islam..
  Sebuah ideologi kah?
  ataukah studi? "

          Tak dapat dipungkiri lagi bahwa mayoritas ustadz di Indonesia mengajarkan Islam sebagai sebuah ideologi, yaitu mengajarkan untuk mengikuti  pada apa apa yang diyakini oleh sang ustadz. namun berbeda halnya dengan konsep studi Islam yang sesungguhnya. Studi Islam mengajarkan ilmu pengetahuan tentang Islam. Yaitu menjelaskan semua kajian Islam, ajaran Islam, dan bahwa Islam adalah sebuah ilmu yang bisa dan boleh diketahui dan dipelajari oleh siapapun.
          Berikut adalah  3 perbedaan antara Ulumuddin dan Studi Islam.
1. Alat/ Metodologi
Yaitu dari segi cara pandang , dalam Ulumuddin metodologinya lebih condong pada hal-hal setelah kematian, sedangkan cara pandang studi Islam itu lebih banyak dari hal-hal yang bersifat ilmiyah (sebagaimana telah dibahas pada pertemuan pertama).
2. Sikap / Life Style
Dari segi gaya hidup,Ulumuddin mempunyai studi pembelajaran yang bersifat normatif ya’ni penganjuran ataupun meakukan hal yang seharusnya dilakukan. Sementara studi Islam mempunyai studi pembelajaran yang historis ya’ni bersifat apa adanya atau menceritakan apa tentang Islam melalui sejarah yang ada, dan diharapkan dala studi Islam tersebut gaya hidup manusia menjadi lebih berwawasan dan mengerti tentang Islam
3. Isi
Muatan pada ulumuddin itu membuat semakin teguh pada keyakinan, namun juga membuat tidak bisa berkembang atau bahkan mematikan fikiran. Sedangkan muatan pada studi Islam itu membuat mengerti pada bagaimana Islam secara sebenarnya, namun dibalik itu juga membut kurangnya penghayatan terhadap Islam Islam itu sendiri.
Wallahu a’lam bis Shawab

6 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. nama : nurul maghfiroh
    komentar:
    Menurut saya,dalam gelombang ulumuddin terdapat istilah irfani atau ilmu tasawuf.Mohon dijelaskan secara rinci apa itu ilmu Tasawuf.Karena,pendapat para ulama berbeda-beda.
    Terima kasih.

    BalasHapus
  3. Nama: Aris Haimatul Safa'ati
    Komentar:
    Dalam kenyataannya, Study Islam bukanlah mengajarkan suatu ideologi melainkan mengajarkan ilmu. Saya setuju dengan hal tersebut, karena kita tidak merasa terdominasi dengan hal itu, kita di ajarkan kajian-kajian agama Islam sehingga kita dapat memilih mana yang sepantasnya kita yakini. Tapi, hal tersebut membuatku bingung, terlalu banyak pilihan!. Tapi dengan kebingungan itulah yang membuat kita tertantang untuk semangat menjalani hidup. Terima kasih.

    BalasHapus
  4. Nama: Ahmad Idzom Ubaidillah
    NIM: 10470028
    Komentar:
    Ilmu studi Islam merupakan ilmu yang sejatinya harus diketahui oleh semua umat muslim,karna dengan ilmu tersebut seorang muslim dalam ke-Islam-annya tidak hanya sekedar taqlid atau ikut-ikutan saja pada muslim lain (orang tua, guru, atau lainnya), melainkan dirinya sendiri yang menentukan jalan. Namun dibalik itu, terdapat kekhawatiran yang besar jikalau studi Islam tidak dibarengi dengan ajaran-ajaran normatif, salah persepsi ataupun perkembangan yang terkesan tiada aturan akan membuat seorang Muslim jatuh dalam jurang orientalist. Jadi setidaknya perlu penyeimbang dalam mengkaji studi Islam, seperti pemberian mata kuliah tasawuf ataupun sebagainya.
    Trim's

    BalasHapus
  5. Ilmu studi islam adalah ilmu yang sangat penting bagi umat manusia khususnya yang beragama islam.
    Dalam studi islam banyak dijelaskan ajaran-ajaran pokok agama dan berbagai aliran yang berbeda meskipun dalam satu agama,itulah yang membuat saya bingung manakah yang paling benar.Tapi dengan semua ini saya akan banyak pengetahuan,dan tetap berpegang teguh dengan ajaran islam yang saya anut.Trims

    BalasHapus
  6. belajar studi islam sangat-sangat di butuhkan sekali demi terwujudnya islam yang madani,dengan adanya gelombanmg studi islam maka kan sangat membantu sekali bagi masing-masing muslim yang masih buta terhaadap pengetahuan dunia islam.dengan mempelajari studi islam tentunya kita kan semakin mengerti tentang islam yang sesungguhnya.

    BalasHapus